Selasa, 19 Februari 2008

KISAHKU DI MALAYSIA bag 1


Untuk pertama kalinya aku pergi ke Sumatera bersama sepupuku dari Bengkulu. Emang aku sudah di niatkan mau menjadi TKI waktu mau berangkat. Aku asli dari Tegal,Jawa Tengah. Perjalanan dari Tegal ke Sumatera memakan waktu kurang lebih 3 hari perjalanan. Sungguh begitu penatnya tubuhku dalam perjalanan itu. Waktu itu yg ku pikirkan hanya ingin cepat-cepat nyampe tujuan. Aku dan sepupuku akhirnya harus nginap di Jambi, karena bus Handoyo yg kami naiki ada masalah. Sebel juga waktu itu.

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Rengat,Riau. Di Rengat aku menginap di rumah salah satu sepupuku selama 3 bulan. Setelah itu aku pindah ke Bengkulu. Di Bengkulu inilah aku ditawarin orang untuk pergi ke Malaysia. Selain aku, ada juga beberapa orang dari Bengkulu yg mau ikut juga. Sebelum berangkat, kami berada di tempat penampungan di Pasar Bengkong,Batam selama 3 bulan. Di tempat penampungan itu banyak juga yg dari Jawa. Mereka ada yg 1 tahun belum berangkat juga. Dtempat itu ada juga cewenya yg sama mau pergi ke Malaysia. Kami dibikinkan paspor di Kuala Tungkal,Jambi. Disitu begitu mudahnya orang bikin paspor dan hanya butuh waktu 1 hari. Biasalah tentu ada pelicinn


Hari-hari kami di penampungan kami lalui dengan berharap cepat-cepat di berangkatkan. Kami makan dengan lauk seadanya. Benar-benar ga terjamin makan kami. Setelah beberap bulan,terjalinlah hubungan yg akrab dengan rombongan dari Jawa itu. Ada juga seorang banci dari Jawa tepatnya dari sunda. Pertama kali aku dekat dengan dia aku begitu jijik banget. Tapi lama kelamaaan biasa aja. Yg aku salut, dia ngajinya lumayan juga. Setiap malam minggu,dia sibanci itu bersama geng bancinya pergi keluar entah kemana mereka itu. Dandananya benar-benar bikin ketawa. Waktu di penampungan sekitar tahun 2002. Dimana waktu itu begitu banyak TKI-TKI yg di pulangkan ke Indonesia dalam jumlah yg sangat banyak mencapai ratusan ribu lebih. Keadaan waktu itu membuat kami jadi putus asa. Di benak kami seperti sudah ga ada lagi harapan untuk berangkat. Mau mengundurkan diri jelas kami ga bisa. Mau berangkat seperti ga ada harapan. Benar- kami dalam keadaan keputus asaan. Hari demi hari begitu banyak berita di televisi tentang pemulangan TKI dan TKW ilegal. Aku juga sempat pulang dari Batam seorang diri. Aku pulang ke saudara aku yg dulu di Rengat tapi pindah di Pekanbaru. Tapi cuman sebentar. Setelah itu aku berangkat ke Batam lewat Pelabuhan Kuala Tungkal,Jambi. Disitu aku ketemu dengan orang yg membawa aku beserta rombongannya. Kami bermalam di tempat penampungan IMI. Akupun sudah akrab dengan orang orang disitu. Aku paling benci sekali dengan orang yg membawa aku itu. Benar-benar memuakkan orangnya. Aku ga bisa ceritain masalah orang itu disini.



Setelah 3 bulanan lebih akhirnya kami diberangkatkan juga. Kami gembira juga akhirnya walaupun terbesit perasaan cemas karena berita di televisi itu. Bukan kami saja yg cemas. Tapi keluarga kami juga ikut cemas. Kami berangkat ke Malaysia dengan tujuan JOHOR melalui pelabuhan. Kami berangkat dengan seragam celana hitam dan kemeja putih.Waktu itu yg kami cemaskan kalau ternyata kami ini TKI ilegal juga. Lebih-lebih kalau dipekerjakan di ladang dan perkebunan. Tidak bisa di bayangkan betapa sengsaranya kalau itu terjadi. Sebabnya aku ga biasa kerja kasar kaya gituan. Dalam perjalanan ke Malaysia kami dari jauh melihat kota Singapura. Begitu kecilnya negara itu. mungkin memang pantas di sebut Negeri Liliput. Setelah beberapa jam akhirnya kami nyampe di pelabuhan Malaysia. Kami diperiksa dengan ketat dan diperiksa bawaan kami. Kami dijemput perwakilan dari perusahaan yg mana diwakilkan oleh satu orang wanita dan satu orang lelaki. Perjalanan dari pelabuhan menuju ke kilang (pt) memakan waktu hampir 2 jam. Setelah nyampe ke kilang(pt) baru kami merasa lega karena kami akan bekerja bukan di perkebunan. Dan kami bekerja sebagai TKI resmi. Rombongan kami dari Batam berjumlah 12 orang cowo semua. Kami nyampe ke kilang malam hari di sambut oleh orang karyawan dari Padang. Ternyata itu kilang(pabrik) garmen. Kami di tempatkan di mess bersama sama dengan anak-anak Padang. Mereka ramah-ramah. Begitulah kalau berada dalam rantoan apalagi di negeri orang. Persatuan anak bangsa begitu kuat. Malam pertama kami di kilang,kami di kasih jatah makan roti dan minuman kaleng. Mess itu berada dalam satu tempat dengan kilang garmen. Dan yg aku bikin heran mess itu campur antara mess cowo dengan mess cewe. Hanya mess cewe agak ke dalam,sedangkan mess cowo agak kedepan. Kami langsung di beri tempat tidur dan bantal dimana tempat tidurnya bersusun 2 tingkat untuk mengirit tempat. Malam itu kami langsung mandi bersama. Tempat kami mandi yaitu sebuah kolam yg besar yg dipagar seng di sekilingnya. Disitulah anak-anak cowo mandi "massal". Pertama kali mandi disitu tubuhku terasa gatal-gatal. Mgkn karena belum bisa
adaptasi dengan air disitu. Atau mungkin juga airnya terlalu kotor. Kami akhirnya tidur karena kecapaian. Tapi aku masih mendengar kebisingan tempat itu karena hampir tiap kamar membunyikan tape.


Aku dan teman teman rombongan mulai bekerja jam 07.30 waktu malaysia. Kami ditraining selama 2 bulan dengan gaji BASIC. Disitu sistemnya ada gaji basic dan borong. Kebanyakan borong. Di kilang itu di bagi menjadi 2 bagian yaitu SOVINA dan O HOCK. Kebanyakan Leadernya dari cina. Manager kami ada yg dari cina dan juga dari India. Produk di kilang itu macam-macam. Kadang bikin jaket,pakaian anak bahkan 'underwear'. Semuanya di ekspor ke Amerika. Hari pertamaku training aku sudah kena marah sama manager dari china itu. Anak-anak sering memanggilnya dengan sebutan BUNCIT. Nama aslinya Uncle Chu. Banyak yg ga suka sama dia karena orangnya galak dan suka menskors karyawan. Karyawan disitu selain dari Indonesia juga ada yg dari India,Banglades,dan Nepal. Untuk orang baru disitu dikasih roti sama minuman kaleng saja. Kami dikasih pinjaman dari pihak kilang untuk bulan pertama cuman 50 ringgit saja. Waktu itu rombongan kami tidak bawa uang persiapan dari Indonesia. Jadi dengan uang yg segitu kami berusah untuk irit. Untungnya kami bekerja dipertengahan bulan. Jadi bisa kami irit. Untuk orang baru dikilang jam kerjanya cuman 8 jam. Sedangkan karyawan lama diharuskan OverTime nyampe jam 09. malam. Mereka yg sudah mahir dalam menggunakan mesin jahit bisa dengan mudah mendapatkan ringgit yg banyak. Sedangkan yg gaji basic itu harapan dapat gaji tinggi dengan OverTime saja. Karyawan dari Indonesia bermacam-macam asalnya. Ada yg dari Medan,Bengkulu,Jambi dan Jawa. Ada yg sudah berkeluarga dan juga masih single. Kilang itu milik seorang Mafia(katanya) di Malaysia. Kilangnya bukan hanya di Malaysia tapi juga di Brunai,Singapura dan masih banyak lagi. Big Bosnya bernama KANG HAI. Mirip jawa ya?.


Bulan pertama mungkin adalah awal-awal yg penuh keprihatinan untuk aku dan juga teman-temanku. Karena kami tidak mempunyai alat-alat keperluan sehari-hari. Kami masih sering nebeng sama senior kami dari Padang itu. Dikilang inilah untuk pertama kalinya aku menyaksikan apa yg orang bilang kesurupan. Hampir tiap hari karyawan yg bekerja ada yg kesurupan. Terutama sekali wanita. Kalau sudah kesurupan, selamanya akan kesurupan terus. Tidak hanya satu atau dua orang saja yg kesurupan. Untuk pendatang barupun ada yg kesurupan. Dalam rombongan kami si banci itu yg kesurupan. Di situ ternyata tempatnya memang angker. Banyak sekali jin penghuni tempat itu. Mungkin hampir seluruh tempat yg namanya pabrik adalah tempat yg angker. Bulan pertama bagi aku dan teman-teman bukan hanya bulan yg penuh keprihatinan tapi juga menegangkan. Kejadian kesurupan itu berlangsung cukup lama. Dan itu bikin tidur kami tidak nyenyak. Bukan saja karyawan yg baru yg tegang,tapi juga karyawan yg lama yg tegang. Aku kasihan juga sama orang yg kesurupan itu. Mereka tidak bisa bekerja apalagi mendapatkan uang. Sebelum temanku si banci itu kesurupan,malamnya di bermimpi di temui makhluk yg menyeramkan. Bukan hanya dia saja yg bermimpi seperti itu,tapi aku juga sama. Rombongan kami mungkin yg bermimpi buruk seperti itu cuman kami berdua. Akupun bermimpi buruk ditemui kuntilanak cina. Akusempat kabur dalam mimpiku. Dan setan itu mengejar aku. Ketika aku melihat masjid, aku seperti mendapatkan kekuatan melawan setan itu. Aku tangkap kedua tangannya kemudian aku putar-putar sekencang-kencangya sampai setan itu minta ampun. Lalu aku terbangun dari tidur dan aku sempat melihat sekelebatan bayangan putih dari kaca samping aku tidur. Sungguh pengalaman yg mengerikan. Jauh-jauh dari Indonesia mau mencari ringgit malah ketemunya yg kaya gituan. Setelah rombongan kami datang lalu di susul rombongan dari Bengkulu. Kebanyakan cewe. Kemudian menyusul rombongan-rombongan yg lainnya. Setelah kedatangan rombongan-rombongan itu malah menambah keadaan makin menegangkan. Karena makin banyak yg kesurupan. Dalam kesurupannya ada yg mengaku raja jin di daerah situ. Dia marah besar karena ada cewe yaitu cewe yg kesurupan itu pernah membuang bekas softek keluar dan kebetulan pas kena muka raja jin tersebut. Raja jin itu meminta dia sebagai tumbalnya atas segala ulahnya. Pantesan aja dia marah besar. Manusia saja kalau kena "najis" itu apalagi kena muka pastilah marah besar. Makanya untuk cewe kalau habis pakai softek jangan buang sembarangan. Kalau perlu dibakar atau di dikubur saja. Ini pengalaman yg bagus untuk cewe. Biar ga "salah sasaranya.


Kejadian kesurupan itu memang sangat mengganggu bagi kami bahkan bagi pihak kilang. Karena tentu saja akan mengurangi produksinya. Yg anehnya cuman orang dari Indonesia saja yg kesurupan. Yg dari India,Banglades,china dan Nepal tidak ada yg kesurupan. Mgkn jin Malaysia suka sekali ngejahilin orang Indonesia. Kejadian puncak yg paling menegangkan disaat kami sedang mengadakan Muludan bersama. Saat itulah secara serentak dan bersamaan orang-orang yg pernah kesurupan berteriak-teriak. Tapi kami tetap melanjutkan acara Muludan bersama. Akhirnya pihak manager dari kilang memanggil beberapa BOMOH(dukun) untuk menangani masalah tersebut. Rupanya raja jin tersebut masih dendam sama cewe yg nglemparin "najis" ke muka raja jin itu. Ada aku dengar kalau raja jin tersebut telah mengerahkan semua bala tentaranya untuk merasuki kami semua. Malam itu kami semua tegang dan tidak bisa tidur sampai pagi. Kami berkumpul bersama dan tidak ada yg sendirian. Yg kesurupan tersebut di antaranya teman kami yg banci itu. Tapi teman aku itu kesurupan jin yg baik. Malam itu beberapa orang yg menemani orang yg kesurupan mendapatkan dispensasi untuk tidak bekerja paginya. Para bomoh itu mereka membakar menyan dan mengelilingi seluruh mess tersebut. Aku tidak tahu kejadian selanjutnya. Karena kami disuruh masuk semuanya oleh manager tersebut. Akhirnya pihak kilang mengambil kebijaksanaan untuk tidak memperpanjang kontrak bagi mereka yg kesurupan. Cukup satu tahun saj kemudian mereka nanti dipulangkan saja. Terutama teman aku. Mungkin itu yg terbaik buat mereka daripada sengsara terus


Tujuh belasan di negara orang merupakan pengalaman yg tidak terlupakan. Di mana kami minta ijin untuk melakukan upacara dipagi hari. Dan kami mengadakan pesta dan lomba. Pestanya ramai sekali. Banyak yg berjoget ria diatas panggung,menyanyi dll. Kami mengundang para leader bahkan manager kami. Kami sebenarnya ga suka sama manager kami yg orang India yg bernama Ranjit Singh itu. Dia lulusan UI Jakarta jadi paham watak-watak orang Indonesia dan sering kali menekannya. Yg tidak ia suka sudah pasti disingkirkan tidak perduli walaupun itu manager sama seperti dia. Mgkn film-film India memang telah menggambarkan sifat dan watak orang india. Yg aku tahu dari orang India juga kalau Singh itu nama macam marga untuk kalangan bangsawan. Bahkan sesama orang India saja saling membenci.Kalau sama leader kami lain lagi. Mereka juga sama seperti kami sebagai bawahan. Dan minggu paginya kami mengadakan berbagai lomba. Kami semua mengikutinya. Mottonya mungkin sama, yg penting happy soal menang kalah permainan ga jadi persoalan. Semua berlangsung dengan meriah. Dan khususnya bagi yg hoby photo tentunya ga ketinggalan untuk mengabadikannya.


Pertama kali aku berada disitu, aku sudah ada perhatian khusus dengan seseorang wanita dari Bengkulu. Aku sudah mulai menyukainya. Tapi sayangnya dia sudah ada yg punya. Karena itu aku berteman saja dengan dia. Aku menghargai dan menghormati hubungan mereka berdua. Aku juga dekat dengan yg jaga kantin tempat kami. Dia cewe china malay. Dia manis menurutku. Aku akrab sekali dengan dia. Banyak cowo yg ingin dekatin dia tapi akhirnya ga enak saja sama aku. Karena semua orang sudah tahu akan keakraban kami berdua. Hampir setiap sore aku kekantin. Kadang sekedar cuman beli minuman ataupun mau ngobrol saja. Entah kenapa aku tidak merasa canggung kalau ngobrol berdua meskipun ada orang tuanya. Mungkin saja mereka anggap kami sudah jadian padahal baru pendekatan saja. Mungkin kami terlalu sering berdua sehingga mereka beranggapan seperti itu. Disitu aku juga punya beberap adik angkat dari Bengkulu dan Medan. Aku sangat sayang mereka. Entah bagaimana kabar mereka sekarang ini. Sudah lebih 5 tahun tak bertemu sejak aku habis kontrak kerja. Di mess itu banyak yg memadu cinta. Bahkan orang yg sudah berkeluarga saja masih mau bercinta di situ. Kasihan yg di tinggalkan di Indonesia. Di tempat itu sering juga ada "accident". Kebanyakan yg "accident" ada yg menggugurkan atau pulang ke Indonesia. Kalau ketahuan pihak kantor akan menjadi perkara yg besar. Tentunya yg mau pulang ke Indonesia karena masalah accident itu malah di bikin susah. Makanya banyak yg pulang "lewat belakang". Memang disitu pergaulannya benar-benar bebas banget. Bagi yg tidak kuat iman sudah pasti akan terjerumus. Selain mess dalam kilang ada juga mess di luar kilang dan diperuntukkan untuk kalangan laki-laki. Ditempat inilah sering kejadian.abmoral. Sepertinya sudah biasa menurut mereka.Kami yg mess didalam kilang kalo malam hari dibatasin sampai jam 9. Sedangkan mess diluar kilang bebas. Yg aku sedihkan tentang teman-temanku, mereka banyak yg melarikan diri tergiur untuk bekerja di luar karena gajinya lebih besar. Memang bagi mereka yg borong gaji mereka benar-benar tergantung kemampuan mereka bekerja. Disamping itu juga faktor bahannya yg kadang menumpuk kadang tidak ada sama sekali. Dan memang biasanya setiap Tahun Baru China bahan benar-benar kosong. Jadi banyak yg nganggur. Kasihan mereka. Memang kerja diluar negeri tidak seindah yg di angankan. Cuman mereka saja yg pernah bekerja yg tahu persis kenyataanya. Akupun dulunya bekerja borongan dan memang aku tidak punya keahlian menjahit jadinya gajiku kecil. Tapi untungnya aku diangkat jadi General Worker menggantikan yg sebelumnya yg sudah habis kontrak kerja. Tugasku membagi-bagikan bahan mana saja untuk orang borongan. Disitu setiap orang borongan menjahit bagian tertentu saja. Jadi Setiap orang menjahitnya berbeda-beda. Ada yg pegang mesin besar,ada yg pegang obras,juki. Mengenai temanku, Temanku yg kabur banyak juga yg akhirnya ditangkap polisi. Jadi sebenernya TKI yg ilegal itu dulunya legal tapi karena tergiur kerjaan di luar akhirnya mereka kabur dan jadi ilegal. Memang paspor dan permit kami ditahan oleh pihak kilang. Kami cuman di kasih foto kopiannya saja. Itu terkadang jadi masalah bagi kami bila bepergian jalan-jalan keluar. Terkadang pihak polisi Malaysia seringkali bikin ulah untuk memeras kami hanya karena kami cuman bawa permit dan paspor foto kopian saja. Sebenarnya mereka itu memusuhin orang Indonesia. Emang sih tidak semuanya seperti itu.







Tidak ada komentar: