Kamis, 21 Februari 2008

KISAHKU DI MALAYSIA bag 2

Oh ya,mengenai cewe yg dekat dengan aku itu dia bernama MINA. Dia baik dan ramah. Dia yg pertama kali memperkenalkan diri kepadaku. Kami sering bercerita tentang segala hal. Dia waktu itu masih kelas 3 semacam SMA. Terkadang selain Mina adiknya yg bernama Lieyen yg datang ke kantin. Tapi adiknya kurang ramah di banding kakaknya. Dibelakang kantin itu tempat kami semua memasak. Sedangkan didepan kantin tersebut terdapat ruangan macam aula kecil tempat menyimpan berbagai macam barang seperti lemari makanan dan peralatan dapur dengan posisi dipinggiran saja. Sedangkan ditengahnya tempat untuk makan bersama. Disitu yg punya pasangan selalu makan berdua di tempat itu. Sedangkan yg jomblo kadang risih melihat kemesraan mereka akhirnya makan dalam kamar saja. Bila ada karyawan baru yg datang, disitulah tempat kumpul makannya. Pernah juga dari Banglades makan bersama disitu. Melihat cara makan mereka aku langsung jijik sekali. Mereka seperti meremas -remas makanan dulu baru dimakan. Benar-benar menjijikan bagi kami.Dan yg khas dari mereka itu BAU keringatnya yg bisa bikin orang semaput. Mungkin kebanyakan makan BAWANG BOMBAY kali. Mengenai Mina, dia pernah bercerita kepengin nglanjutin kuliah di BATAM. Tapi akhirnya ga kesampaian waktu aku mau pulang ke Indonesia waktu itu. Kadang aku males Over Time hanya karena ingin ngobrol sama Mina. Yah, aku memang sering mbolos OT demi dia. Seandainya ketahuan kilang sudah tentu aku di skorsnya. Tapi demi dia ga pa palah.he,he,... Kantin itu tutupnya paling nyampe jam 7 lebih. Setiap pulang aku ikut mengantarnya ke mobil dia. Aku tidak memperdulikan tatapan tiap orang disitu. Anggap saja dunia milik berdua,he,he,. Dia selalu melambaikan tangannya sama aku setiap kali mau pulang. Benar-benar memori yg sangat indah bagiku. Mungkin saja mereka yg melihatnya jadi iri hati. Tapi sebetulnya aku belum menyatakan perasaanku sama dia. Terkadang ada juga cowo yg sering .dekatin dia sewaktu aku tidak ada disitu. Biasalah cari-cari kesempatan. Aku sih tenang-tenang saja. Tidak mencurigai dia. Kantin itu memang tempat yg menyimpan memori khusus bagi aku. Didepan kantin itu selain untuk makan juga terkadang tempat untuk pesta ulang tahun. Sepertinya memang sudah menjadi kebiasaan dari dulu kalau ada yg lagi ultah, kalau ada uangnya pasti ngadain pesta disitu. Tentunya yg di undang banyak yg bawa kado. tapi itu tidak wajib. Memang suasana ramai sekali disitu. Selain untuk pesta, kadang tempat itu sering dijadikan tempat untuk tahlilan untuk orangtua dari kami yg meninggal. Setiap kali orangtua salah satu dari kami meninggal, kami seluruh karyawan memberikan secara sukarela sumbangan untuk yg ditimpa musibah. Disitulah terlihat begitu pedulinya kami satu sama yg lainnya. Semua saling membantu dengan suka rela.



Hari-hari memang sangat melelahkan disitu. Apalagi aku sebagai GW yg diharuskan sering OT hampir tiap hari. Jadinya aku bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Diantara rombongan kami yg berangkat bersama cuman aku dan orang jawa timur saja yg bekerja sebagai BASIC. Dimana gaji BASIC itu tetap tidak seperti borong yg kadang banyak kadang sedikit. Yang pintar cari duit disitu,selain penghasilan dari kerja mereka juga buka bisnis sampingan seperti menjual beras,indomie,telur dll. Bahkan ada juga yg mau masakin orang setiap harinya dengan dana 150 ringgit perbulan. Mereka yg ngasih dana tersebut tinggal terima beres saja masalah makanan. Tidak tahu berapa keuntungan dari masakin buat orang itu. Terkadang kedudukanku sebagai GW selalu bikin aku dilematis. Dilain pihak aku harus nurut sama pihak office yg tentunya bisa bikin aku di cap sebagai PENJILAT. Sedangkan kalau tidak nurut maka aku harus menerima kemarahan dari office. Seperti misalnya harus menunjuk siapa-siapa saja yg harus OT. Banyak pihak dari borong yg kadang tidak mau OT sedangkan pihak dari office mengharuskan OT karena bahan mau keluar. Selain itu terkadang pihak borong susah diatur dan kadang saling berebutan bahan. Maklum,kalau tidak kaya gitu tidak makan. Tapi kalau merugikan orang lain aku jadi marah juga. Karena aku ikut bertanggung jawab. Selain General Worker, ada juga Qontrol Cuality, yg bertugas mengecek barang-barang yg harus dipermak. Dan Leader yg bertugas membuatkan samplenya. Dalam suatu ruangan itu kami bekerja campur dengan India,Banglades,Nepal. Sedikit-sedikit aku bisa berkomunikasi dengan mereka dengan bahasa inggris yg pas-pasan . Tapi itu sudah cukup untuk berkomunikasi dengan mereka. Kadang aku juga belajar bahasa mereka. Tapi banyak yg aku lupa.
Ada diantara kami yg bekerja sebagai BASIC yg menjilat atasannya. Aku benci sekali sama orang seperti itu. Pernah juga hampir aku tinju si Penjilat itu didepan Leader dari china itu. Untung tidak jadi.



Kebiasaan kami setelah menerima gaji, terkadang aku dan teman-teman makan bakso didaerah pedalaman. Disitu yg punya orang Indonesia yg tinggal lama di Malaysia. Dia orang Semarang. Tempat itu termasuk salah satu tempat yg pavorit buat kami. Banyak yg sering kesitu meskipun tempatnya agak jauh di sekitar kebun sawitan. Memang enak sih baksonya. Kadang kalo makan ingat waktu di Indonesia. Selain itu aku juga sering jalan-jalan cuman untuk lihat-lihat saja bersama teman-teman. Pernah juga aku sama adik-adik angkatku. Tempat yg sering aku kunjungi itu seperti BUSTAND dan SUMMIT. Bustand itu bukan tempat untuk angkutan saja. Karena disampingnya ada pusat perbelanjaan. Disitu barang-barang elektronik lebih murah dan uptodate. Yg paling komplet yaitu di SUMMIT. Semuanya ada disitu. Di SUMMIT tempatnya lebih luas daripada Di BUSTAND. Mungkin sekawasan JOHOR. Sayangnya aku tidak pernah jalan sama Mina. Aku tidak enak saja ngajak jalan-jalan sama dia. Tidak enak sama keluarganya. Aku sih sebenarnya kepengin jalan berdua sama dia tidak hanya ngobrol-ngobrol dikantin saja. Tapi keinginan itu tidak terwujud. Di BUSTAND aku kenalan dengan cewe Malay penjaga stand sepatu. Dia bernama NINA. Seperti kembaran MINA saja namanya. Dia gadis yg berjilbab. Orangnya cantik banget,mancung dan putih lagi. Dia mirip orang Pakistan. Aku akrab juga sama dia. Setiap kali aku ke Bustand aku mapir kesitu meski cuman ngobrol saja itupun tidak lama-lama sebab aku tidak enak sama majikannya. Dan aku tidak mau bikin dia di marahin sama majikannya itu karena aku. Dari tempat aku bekerja yaitu di Batu Pahat,Johor ke bustand naik taksi dengan ongkos 1,5 ringgit. Kalau nyampe SUMMIT ongkosnya 2 ringgit. Cuman minggu saja aku jalan-jalan ketempat itu. Itupun kalau dikilang tidak ada OT di hari minggu. Dikilang memang sering OT kalau hari minggu, apalagi kalau bahan mau keluar. Tidak jarang juga sering OverNight. Memang Mina tidak ada apa-apanya dibanding Nina dalam hal kecantikan.
Mina juga bukan orang Islam. Tapi dia menghormati perbedaan diantara kami. Selain mengisi hari luang dihari minggu dengan jalan-jalan,kalau lagi males paling di mess saja sambil njemur springbed. Springbed yg kami pakai itu kadang ada yg warisan dari senior yg pulang ke Indonesia. Ada juga yg beli ditempat penjualan springbed. Meskipun second,tapi masih sangat bagus untuk di pakai. Itu sudah cukuplah untuk kami tempat tidur kami. Bahkan lebih bagus sewaktu masih di Indon.Untuk beli di tempat penjualan springbed second itu,kami pergi bersama-sama menyewa taksi untuk pulang perginya. Karena tempat itu sangat terpencil. Untuk PP ongkosnya 10 ringgit pertaksi. Banyak anak-anak Indon yg sering kesitu. Selain beli springbed mereka juga beli karpet untuk di bawa pulang ke Indon. Karpet disitu di impor dari berbagai negara tapi second. Selain lebih murah juga masih sangat bagus kualitasnya.


Setelah lama dekat dengan Mina akhirnya aku ambil keputusan menjadikan dia adik angkat saja. Dan diapun menerimanya. Kadang mungkin heran juga bagi orang lain. Setelah lama dekatin dia kok cuman jadi adik angkat saja?. Mungkin itu yg ada dibenak mereka. Tapi mereka banyak yg tidak tahu kalau aku akhirnya kami cuman berteman saja. Ada juga teman aku yg bercanda sama aku. Katanya aku yg paling sukses di Malay karena dapat cewe Malay. Aku cuman ketawa saja. Aku dan Mina seperti biasanya cuman ngobrol saja kalau aku ada waktu ke kantin. Seperti biasa, tetap mesra. Tapi kalau Mina sedang sibuk,aku tidak berani mengganggunya.


Pernah aku tersandung kasus serius dengan manager yg orang India itu. Ceritanya dia dapat sms iseng dari hp aku di mana waktu kejadian tersebut hp aku ada ditangan orang lain. Waktu itu hp aku mau dijual lewat orang india. Akhirnya manager tersebut menyelidiki sms itu dan akhirnya aku yg kena getahnya. Aku dipanggil ke office dan disidang. Karena aku punya alibi kuat, manager tersebut tidak bisa apa-apa. Dia pernah mengancam aku akan dimasukkan ke lokap(penjara). Aku dan dia berdebat sengit. Entah kenapa tiba-tiba aku berani sekali sama dia. Ketika dia membentak aku,akupun ikut membentaknya. Kejadian tersebut bikin gempar seluruh kilang. Aku memang tidak bersalah waktu itu. Jadi aku berani sama dia. Dia pernah bilang selama 20 thn disitu belum pernah ada yg berani sama dia. Cuman aku yg pertama yg berani. Belum tau dia siapa aku? he,he,. Imbas dari kejadian tersebut, aku kena skors selama 2 minggu. Selain itu hp aku disitu dan tidak pernah dibalikin. Katanya akan dibalikin kalau aku myebutin siapa orang yg sms pakai hp aku. Akupun tidak tahu persis siapa orangnya. Yg aku curigai yaitu orang India yg waktu itu pegang hp aku untuk disuruh di jual. Banyak yg simpati sama aku sejak kejadian itu. Ada salah satu cewe yg care banget sama aku yg simpati atas kejadian yg menimpaku. Dia langsung menanyakan kejadian itu sama aku. Dia memang baik banget sama aku meskipun dia berbeda agama denganku. Kami memang sangat benci sekali sama manager dari India ini. Selain manajer dari India itu,ada lagi yg kami benci yaitu manager dari china. Dia juga brengsek banget. Kami sering demo di kilang terutama bagi karyawan borong. Kami yg basic cuman ikut-ikutan. Kata orang lama disitu sebelum managernya di ganti dengan yg sekarang ini,harga borong masih tinggi. Sedangkan sekarang harga turun drastis. Banyak dari orang yg borong yg protes. Mereka orang office sangat licik. Terutama manager-managernya. Mereka menetapkan harga setelah bahan-bahan baru tersebut sudah jalan atau di kerjakan. Kalau daya jahit mereka sangat cepat,harga langsung diturunkan. Tidak jarang memang karyawan yg borong gajianya lebih besar dari orang office itu sendiri sebelum mereka memanipulasi harga. Waktu demo itu orang borong menuntut tranparasi harga. Mereka menginginkan harga harus sudah ditetapkan sebelum bahan baru itu di kerjakan. Dengan begitu harga tidak dimanipulasi oleh mereka. Kejadian tersebut akhirnya mengundang BIGBOSS mereka. Kelihatannya BIGBOSS nya menanggapi masalah kami. Sebenarnya bagi yg tahu cara kerja mereka itu, segala kejadian yg ada itu termasuk suruhan dari BIGBOSS mereka sendiri. Lebih jelasnya lagi begini, BIGBOSS tersebut menyuruh managernya untuk memanipulasi harga. Dan seolah-olah itu bukan perbuatan BIGBOSS sendiri. Jadi kalau ada masalah demo-demo tersebut,kesalahan yg terjadi ditujukan hanya kepada managernya bukan BIGBOSSnya. Biar terkesan BIGBOSSnya baik kepada karyawan. Walupun sebenernya dialah pangkal masalahnya. Dan itu terjadi disetiap perusahaan manapun. Imbas dari kejadian tersebut,yg dianggap provokator yg menentang manager tersebut langsung di pulangkan. Ada 10 orang dari India yg di anggap provokator langsung dipulangkan tengah malam ke negaranya tanpa ada persiapan sama sekali. Dan cuman dikasih 100 ringgit sama tiket pesawat saja sama kilang tersebut. Benar-benar kurang ajar sekali orang office itu. Mereka memang tidak pandang bulu meskipun berasal dari satu negara sekalipun akan mereka singkirkan. Kalau Kebijaksanaan dari kilang untuk orang Indon yg mau pulang cuman dikasih tiket pulang saja tanpa ada pesangon. Itupun bukan tiket pesawat, melainkan tiket kapal. Kebanyakan kalau pulang melalui pelabuhan Dumai . Tentang cewe yg care sama aku itu sebenarnya sudah punya pacar di kilang itu juga. Tapi sama aku seperti berlebihan care nya. Pernah aku tanyakan sama dia ,kalu ga dating malam ini? dia njawabnya,..tidak,lagi capai. Tapi nyatanya aku lihat dia tanpa sepengetahuaanya dating juga sama pacarnya malam itu. Aku jadi senyum sendiri. Dia memang tahu kalau aku sedang dekat dengan pelayan kantin. Tidak jarang kalau aku lagi disitu dia ikut kesitu juga dan ikut ngobrol sama kami. Jadinya agak terganggu kemesraan kami. Waktu aku makan didepan kantin juga dia sering dekatin aku. Aku sering berduaan tapi ditempat yg ramai. Kadang aku tidak enak juga dengan pacarnya itu. Apalagi dengan orang-orang yg tahu hubungan dia dengan pacarnya. Tapi ga apa-apalah. Anggap saja TTM. Aku juga punya kenangan spesial sama dia sewaktu pihak kilang ngasih bonus karena mau OverNight. Bonus itu ialah jalan-jalan ke GENTING HIGHLAND. Dimana waktu itu pacar dia tidak ikut. Mungkin mereka lagi ada problem. Kami senang sekali bisa jalan-jalan bersama. Ada juga yg tidak turut serta karena ada urusan sendiri. Untuk menuju ke genting memakan waktu tidak nyampe setengah hari. Bus kami berhenti di dekat kereta gantung. Dimana untuk melanjutkan ke Genting itu harus menggunakan kereta gantung tersebut. Kereta gantung itu terbesar dan terpanjang se Asia Tenggara. Perjalanan memakai kereta gantung itu begitu fantastis. Kami seperti menembus langit terus ke atas. Karena memang tempat Genting High Land di atas pegunungan. Tempat itu menjadi kebangggaan orang Malaysia setelah Twin Petronas. Yg kami cemaskan dalam perjalanan itu bila keretanya macet saja. Perjalanan kami di dokumentasikan oleh seseorang untuk pulang pergi sebagai kenangan yg tidak bisa dilupakan. Tentunya harus membayar beberapa ringgit untuk setiap keping cd nya. Setelah nyampe di Genting, kami langsung menuju hotel. Begitu fantastis Genting Highland tersebut. Karena sangat luas dan berada didaerah pegunungan. Genting Highland itu semacam hiburan semacam Taman Mini. Selain hiburan juga terdapat kasino-kasino tempat orang kaya berjudi. Memang judi disini seperti legal saja. Mungkin pemasukkan dari situ begitu besar untuk pemerintah. Di Malaysia banyak sekali tersebar tempat-tempat judi. Tapi di khususkan bukan untuk orang islam. Bila ketahuan yg berjudi itu orang islam, akan dikenai sangsi atau denda. Tetapi tetap saja orang islam bisa berjudi dengan cara titip orang lain yg bukan orang islam. Sungguh ironis sekali negara islam tapi masih melegalkan perjudian. Aku menginap di hotel di lantai 24. Satu kamar untuk dua orang. Sesudah memasukkan barang-barangnya,aku langsung menuju tempat permainan-permainan di temput tersebut. Ada permainan diluar ruangan,ada juga di dalam ruangan. Untuk masuknya kami dikenai ongkos sekitar 27 ringgit waktu itu. Itu sudah termasuk ongkos seluruh hiburan ditempat itu. Cuaca yg dingin dipegunungan itu membuat tempat tersebut jadi fantastis. Malamnya aku ngajak cewe yg care sama aku makan malam bersama disuatu tempat. Ada orang India yg nyuting kami berdua. Aku jadi ga enak hati. Aku juga ketemu dengan yg lainnya. Mereka jadi heran dengan cewe itu. Sudah punya pacar tapi bersama aku. Kalau aku cuman menganggap TTM saja. Waktu kami makan berdua,dia bercerita tentang pacarnya tentang problemnya. Kami ketehuan juga sama yg lainnya waktu kami makan berdua. Aku cuman bisa menyarankan untuk melanjutkan hubungan itu saja. Karena toh beberapa bulan lagi dia sudah habis masa kontraknya.



Dikilang aku punya teman-teman yg penuh perhatian antara satu dengan yg lainnya tanpa memandang segala perbedaan diantara kami. Aku juga ketemu dengan orang yg sekota dengan aku. Ada beberapa orang saja. Mereka datang sebelum rombongan kami datang. Persahabatan kami begitu solid. Yg mengharukan dalam persahabatan itu ialah bila saatnya berpisah karena kontrak kerja yg habis masanya. Kesedihan karena berpisah tidak bisa dibendung lagi. Terkadang banyak yg menangis karena akan berpisah dan tidak mungkin lagi berjumpa lagi karena perbedaan tempat. Apalagi bila yg berpisah itu sepasang kekasih. Sebagai perwujudan solidaritas, kami sering mengantar mereka sampai pelabuhan penyeberangan. Dan untuk kenang-kenangan kami saling mengisi diary dan memberikan foto masing-masing di diary tersebut. Sampai sekarangpun aku masih sering baca diary itu. Sayangnya aku tidak punya kenang-kenangan dari Mina ataupun Nina. Aku selalu mengenang mereka berdua. Apalagi si Nina. Sampai saat ini aku belum pernah melihat cewe secantik Nina. Sayang, karena perbedaan negara akhirnya kami berpisah. Cukup sekaian saja kisahku di Malay ini.

Selasa, 19 Februari 2008

KISAHKU DI MALAYSIA bag 1


Untuk pertama kalinya aku pergi ke Sumatera bersama sepupuku dari Bengkulu. Emang aku sudah di niatkan mau menjadi TKI waktu mau berangkat. Aku asli dari Tegal,Jawa Tengah. Perjalanan dari Tegal ke Sumatera memakan waktu kurang lebih 3 hari perjalanan. Sungguh begitu penatnya tubuhku dalam perjalanan itu. Waktu itu yg ku pikirkan hanya ingin cepat-cepat nyampe tujuan. Aku dan sepupuku akhirnya harus nginap di Jambi, karena bus Handoyo yg kami naiki ada masalah. Sebel juga waktu itu.

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Rengat,Riau. Di Rengat aku menginap di rumah salah satu sepupuku selama 3 bulan. Setelah itu aku pindah ke Bengkulu. Di Bengkulu inilah aku ditawarin orang untuk pergi ke Malaysia. Selain aku, ada juga beberapa orang dari Bengkulu yg mau ikut juga. Sebelum berangkat, kami berada di tempat penampungan di Pasar Bengkong,Batam selama 3 bulan. Di tempat penampungan itu banyak juga yg dari Jawa. Mereka ada yg 1 tahun belum berangkat juga. Dtempat itu ada juga cewenya yg sama mau pergi ke Malaysia. Kami dibikinkan paspor di Kuala Tungkal,Jambi. Disitu begitu mudahnya orang bikin paspor dan hanya butuh waktu 1 hari. Biasalah tentu ada pelicinn


Hari-hari kami di penampungan kami lalui dengan berharap cepat-cepat di berangkatkan. Kami makan dengan lauk seadanya. Benar-benar ga terjamin makan kami. Setelah beberap bulan,terjalinlah hubungan yg akrab dengan rombongan dari Jawa itu. Ada juga seorang banci dari Jawa tepatnya dari sunda. Pertama kali aku dekat dengan dia aku begitu jijik banget. Tapi lama kelamaaan biasa aja. Yg aku salut, dia ngajinya lumayan juga. Setiap malam minggu,dia sibanci itu bersama geng bancinya pergi keluar entah kemana mereka itu. Dandananya benar-benar bikin ketawa. Waktu di penampungan sekitar tahun 2002. Dimana waktu itu begitu banyak TKI-TKI yg di pulangkan ke Indonesia dalam jumlah yg sangat banyak mencapai ratusan ribu lebih. Keadaan waktu itu membuat kami jadi putus asa. Di benak kami seperti sudah ga ada lagi harapan untuk berangkat. Mau mengundurkan diri jelas kami ga bisa. Mau berangkat seperti ga ada harapan. Benar- kami dalam keadaan keputus asaan. Hari demi hari begitu banyak berita di televisi tentang pemulangan TKI dan TKW ilegal. Aku juga sempat pulang dari Batam seorang diri. Aku pulang ke saudara aku yg dulu di Rengat tapi pindah di Pekanbaru. Tapi cuman sebentar. Setelah itu aku berangkat ke Batam lewat Pelabuhan Kuala Tungkal,Jambi. Disitu aku ketemu dengan orang yg membawa aku beserta rombongannya. Kami bermalam di tempat penampungan IMI. Akupun sudah akrab dengan orang orang disitu. Aku paling benci sekali dengan orang yg membawa aku itu. Benar-benar memuakkan orangnya. Aku ga bisa ceritain masalah orang itu disini.



Setelah 3 bulanan lebih akhirnya kami diberangkatkan juga. Kami gembira juga akhirnya walaupun terbesit perasaan cemas karena berita di televisi itu. Bukan kami saja yg cemas. Tapi keluarga kami juga ikut cemas. Kami berangkat ke Malaysia dengan tujuan JOHOR melalui pelabuhan. Kami berangkat dengan seragam celana hitam dan kemeja putih.Waktu itu yg kami cemaskan kalau ternyata kami ini TKI ilegal juga. Lebih-lebih kalau dipekerjakan di ladang dan perkebunan. Tidak bisa di bayangkan betapa sengsaranya kalau itu terjadi. Sebabnya aku ga biasa kerja kasar kaya gituan. Dalam perjalanan ke Malaysia kami dari jauh melihat kota Singapura. Begitu kecilnya negara itu. mungkin memang pantas di sebut Negeri Liliput. Setelah beberapa jam akhirnya kami nyampe di pelabuhan Malaysia. Kami diperiksa dengan ketat dan diperiksa bawaan kami. Kami dijemput perwakilan dari perusahaan yg mana diwakilkan oleh satu orang wanita dan satu orang lelaki. Perjalanan dari pelabuhan menuju ke kilang (pt) memakan waktu hampir 2 jam. Setelah nyampe ke kilang(pt) baru kami merasa lega karena kami akan bekerja bukan di perkebunan. Dan kami bekerja sebagai TKI resmi. Rombongan kami dari Batam berjumlah 12 orang cowo semua. Kami nyampe ke kilang malam hari di sambut oleh orang karyawan dari Padang. Ternyata itu kilang(pabrik) garmen. Kami di tempatkan di mess bersama sama dengan anak-anak Padang. Mereka ramah-ramah. Begitulah kalau berada dalam rantoan apalagi di negeri orang. Persatuan anak bangsa begitu kuat. Malam pertama kami di kilang,kami di kasih jatah makan roti dan minuman kaleng. Mess itu berada dalam satu tempat dengan kilang garmen. Dan yg aku bikin heran mess itu campur antara mess cowo dengan mess cewe. Hanya mess cewe agak ke dalam,sedangkan mess cowo agak kedepan. Kami langsung di beri tempat tidur dan bantal dimana tempat tidurnya bersusun 2 tingkat untuk mengirit tempat. Malam itu kami langsung mandi bersama. Tempat kami mandi yaitu sebuah kolam yg besar yg dipagar seng di sekilingnya. Disitulah anak-anak cowo mandi "massal". Pertama kali mandi disitu tubuhku terasa gatal-gatal. Mgkn karena belum bisa
adaptasi dengan air disitu. Atau mungkin juga airnya terlalu kotor. Kami akhirnya tidur karena kecapaian. Tapi aku masih mendengar kebisingan tempat itu karena hampir tiap kamar membunyikan tape.


Aku dan teman teman rombongan mulai bekerja jam 07.30 waktu malaysia. Kami ditraining selama 2 bulan dengan gaji BASIC. Disitu sistemnya ada gaji basic dan borong. Kebanyakan borong. Di kilang itu di bagi menjadi 2 bagian yaitu SOVINA dan O HOCK. Kebanyakan Leadernya dari cina. Manager kami ada yg dari cina dan juga dari India. Produk di kilang itu macam-macam. Kadang bikin jaket,pakaian anak bahkan 'underwear'. Semuanya di ekspor ke Amerika. Hari pertamaku training aku sudah kena marah sama manager dari china itu. Anak-anak sering memanggilnya dengan sebutan BUNCIT. Nama aslinya Uncle Chu. Banyak yg ga suka sama dia karena orangnya galak dan suka menskors karyawan. Karyawan disitu selain dari Indonesia juga ada yg dari India,Banglades,dan Nepal. Untuk orang baru disitu dikasih roti sama minuman kaleng saja. Kami dikasih pinjaman dari pihak kilang untuk bulan pertama cuman 50 ringgit saja. Waktu itu rombongan kami tidak bawa uang persiapan dari Indonesia. Jadi dengan uang yg segitu kami berusah untuk irit. Untungnya kami bekerja dipertengahan bulan. Jadi bisa kami irit. Untuk orang baru dikilang jam kerjanya cuman 8 jam. Sedangkan karyawan lama diharuskan OverTime nyampe jam 09. malam. Mereka yg sudah mahir dalam menggunakan mesin jahit bisa dengan mudah mendapatkan ringgit yg banyak. Sedangkan yg gaji basic itu harapan dapat gaji tinggi dengan OverTime saja. Karyawan dari Indonesia bermacam-macam asalnya. Ada yg dari Medan,Bengkulu,Jambi dan Jawa. Ada yg sudah berkeluarga dan juga masih single. Kilang itu milik seorang Mafia(katanya) di Malaysia. Kilangnya bukan hanya di Malaysia tapi juga di Brunai,Singapura dan masih banyak lagi. Big Bosnya bernama KANG HAI. Mirip jawa ya?.


Bulan pertama mungkin adalah awal-awal yg penuh keprihatinan untuk aku dan juga teman-temanku. Karena kami tidak mempunyai alat-alat keperluan sehari-hari. Kami masih sering nebeng sama senior kami dari Padang itu. Dikilang inilah untuk pertama kalinya aku menyaksikan apa yg orang bilang kesurupan. Hampir tiap hari karyawan yg bekerja ada yg kesurupan. Terutama sekali wanita. Kalau sudah kesurupan, selamanya akan kesurupan terus. Tidak hanya satu atau dua orang saja yg kesurupan. Untuk pendatang barupun ada yg kesurupan. Dalam rombongan kami si banci itu yg kesurupan. Di situ ternyata tempatnya memang angker. Banyak sekali jin penghuni tempat itu. Mungkin hampir seluruh tempat yg namanya pabrik adalah tempat yg angker. Bulan pertama bagi aku dan teman-teman bukan hanya bulan yg penuh keprihatinan tapi juga menegangkan. Kejadian kesurupan itu berlangsung cukup lama. Dan itu bikin tidur kami tidak nyenyak. Bukan saja karyawan yg baru yg tegang,tapi juga karyawan yg lama yg tegang. Aku kasihan juga sama orang yg kesurupan itu. Mereka tidak bisa bekerja apalagi mendapatkan uang. Sebelum temanku si banci itu kesurupan,malamnya di bermimpi di temui makhluk yg menyeramkan. Bukan hanya dia saja yg bermimpi seperti itu,tapi aku juga sama. Rombongan kami mungkin yg bermimpi buruk seperti itu cuman kami berdua. Akupun bermimpi buruk ditemui kuntilanak cina. Akusempat kabur dalam mimpiku. Dan setan itu mengejar aku. Ketika aku melihat masjid, aku seperti mendapatkan kekuatan melawan setan itu. Aku tangkap kedua tangannya kemudian aku putar-putar sekencang-kencangya sampai setan itu minta ampun. Lalu aku terbangun dari tidur dan aku sempat melihat sekelebatan bayangan putih dari kaca samping aku tidur. Sungguh pengalaman yg mengerikan. Jauh-jauh dari Indonesia mau mencari ringgit malah ketemunya yg kaya gituan. Setelah rombongan kami datang lalu di susul rombongan dari Bengkulu. Kebanyakan cewe. Kemudian menyusul rombongan-rombongan yg lainnya. Setelah kedatangan rombongan-rombongan itu malah menambah keadaan makin menegangkan. Karena makin banyak yg kesurupan. Dalam kesurupannya ada yg mengaku raja jin di daerah situ. Dia marah besar karena ada cewe yaitu cewe yg kesurupan itu pernah membuang bekas softek keluar dan kebetulan pas kena muka raja jin tersebut. Raja jin itu meminta dia sebagai tumbalnya atas segala ulahnya. Pantesan aja dia marah besar. Manusia saja kalau kena "najis" itu apalagi kena muka pastilah marah besar. Makanya untuk cewe kalau habis pakai softek jangan buang sembarangan. Kalau perlu dibakar atau di dikubur saja. Ini pengalaman yg bagus untuk cewe. Biar ga "salah sasaranya.


Kejadian kesurupan itu memang sangat mengganggu bagi kami bahkan bagi pihak kilang. Karena tentu saja akan mengurangi produksinya. Yg anehnya cuman orang dari Indonesia saja yg kesurupan. Yg dari India,Banglades,china dan Nepal tidak ada yg kesurupan. Mgkn jin Malaysia suka sekali ngejahilin orang Indonesia. Kejadian puncak yg paling menegangkan disaat kami sedang mengadakan Muludan bersama. Saat itulah secara serentak dan bersamaan orang-orang yg pernah kesurupan berteriak-teriak. Tapi kami tetap melanjutkan acara Muludan bersama. Akhirnya pihak manager dari kilang memanggil beberapa BOMOH(dukun) untuk menangani masalah tersebut. Rupanya raja jin tersebut masih dendam sama cewe yg nglemparin "najis" ke muka raja jin itu. Ada aku dengar kalau raja jin tersebut telah mengerahkan semua bala tentaranya untuk merasuki kami semua. Malam itu kami semua tegang dan tidak bisa tidur sampai pagi. Kami berkumpul bersama dan tidak ada yg sendirian. Yg kesurupan tersebut di antaranya teman kami yg banci itu. Tapi teman aku itu kesurupan jin yg baik. Malam itu beberapa orang yg menemani orang yg kesurupan mendapatkan dispensasi untuk tidak bekerja paginya. Para bomoh itu mereka membakar menyan dan mengelilingi seluruh mess tersebut. Aku tidak tahu kejadian selanjutnya. Karena kami disuruh masuk semuanya oleh manager tersebut. Akhirnya pihak kilang mengambil kebijaksanaan untuk tidak memperpanjang kontrak bagi mereka yg kesurupan. Cukup satu tahun saj kemudian mereka nanti dipulangkan saja. Terutama teman aku. Mungkin itu yg terbaik buat mereka daripada sengsara terus


Tujuh belasan di negara orang merupakan pengalaman yg tidak terlupakan. Di mana kami minta ijin untuk melakukan upacara dipagi hari. Dan kami mengadakan pesta dan lomba. Pestanya ramai sekali. Banyak yg berjoget ria diatas panggung,menyanyi dll. Kami mengundang para leader bahkan manager kami. Kami sebenarnya ga suka sama manager kami yg orang India yg bernama Ranjit Singh itu. Dia lulusan UI Jakarta jadi paham watak-watak orang Indonesia dan sering kali menekannya. Yg tidak ia suka sudah pasti disingkirkan tidak perduli walaupun itu manager sama seperti dia. Mgkn film-film India memang telah menggambarkan sifat dan watak orang india. Yg aku tahu dari orang India juga kalau Singh itu nama macam marga untuk kalangan bangsawan. Bahkan sesama orang India saja saling membenci.Kalau sama leader kami lain lagi. Mereka juga sama seperti kami sebagai bawahan. Dan minggu paginya kami mengadakan berbagai lomba. Kami semua mengikutinya. Mottonya mungkin sama, yg penting happy soal menang kalah permainan ga jadi persoalan. Semua berlangsung dengan meriah. Dan khususnya bagi yg hoby photo tentunya ga ketinggalan untuk mengabadikannya.


Pertama kali aku berada disitu, aku sudah ada perhatian khusus dengan seseorang wanita dari Bengkulu. Aku sudah mulai menyukainya. Tapi sayangnya dia sudah ada yg punya. Karena itu aku berteman saja dengan dia. Aku menghargai dan menghormati hubungan mereka berdua. Aku juga dekat dengan yg jaga kantin tempat kami. Dia cewe china malay. Dia manis menurutku. Aku akrab sekali dengan dia. Banyak cowo yg ingin dekatin dia tapi akhirnya ga enak saja sama aku. Karena semua orang sudah tahu akan keakraban kami berdua. Hampir setiap sore aku kekantin. Kadang sekedar cuman beli minuman ataupun mau ngobrol saja. Entah kenapa aku tidak merasa canggung kalau ngobrol berdua meskipun ada orang tuanya. Mungkin saja mereka anggap kami sudah jadian padahal baru pendekatan saja. Mungkin kami terlalu sering berdua sehingga mereka beranggapan seperti itu. Disitu aku juga punya beberap adik angkat dari Bengkulu dan Medan. Aku sangat sayang mereka. Entah bagaimana kabar mereka sekarang ini. Sudah lebih 5 tahun tak bertemu sejak aku habis kontrak kerja. Di mess itu banyak yg memadu cinta. Bahkan orang yg sudah berkeluarga saja masih mau bercinta di situ. Kasihan yg di tinggalkan di Indonesia. Di tempat itu sering juga ada "accident". Kebanyakan yg "accident" ada yg menggugurkan atau pulang ke Indonesia. Kalau ketahuan pihak kantor akan menjadi perkara yg besar. Tentunya yg mau pulang ke Indonesia karena masalah accident itu malah di bikin susah. Makanya banyak yg pulang "lewat belakang". Memang disitu pergaulannya benar-benar bebas banget. Bagi yg tidak kuat iman sudah pasti akan terjerumus. Selain mess dalam kilang ada juga mess di luar kilang dan diperuntukkan untuk kalangan laki-laki. Ditempat inilah sering kejadian.abmoral. Sepertinya sudah biasa menurut mereka.Kami yg mess didalam kilang kalo malam hari dibatasin sampai jam 9. Sedangkan mess diluar kilang bebas. Yg aku sedihkan tentang teman-temanku, mereka banyak yg melarikan diri tergiur untuk bekerja di luar karena gajinya lebih besar. Memang bagi mereka yg borong gaji mereka benar-benar tergantung kemampuan mereka bekerja. Disamping itu juga faktor bahannya yg kadang menumpuk kadang tidak ada sama sekali. Dan memang biasanya setiap Tahun Baru China bahan benar-benar kosong. Jadi banyak yg nganggur. Kasihan mereka. Memang kerja diluar negeri tidak seindah yg di angankan. Cuman mereka saja yg pernah bekerja yg tahu persis kenyataanya. Akupun dulunya bekerja borongan dan memang aku tidak punya keahlian menjahit jadinya gajiku kecil. Tapi untungnya aku diangkat jadi General Worker menggantikan yg sebelumnya yg sudah habis kontrak kerja. Tugasku membagi-bagikan bahan mana saja untuk orang borongan. Disitu setiap orang borongan menjahit bagian tertentu saja. Jadi Setiap orang menjahitnya berbeda-beda. Ada yg pegang mesin besar,ada yg pegang obras,juki. Mengenai temanku, Temanku yg kabur banyak juga yg akhirnya ditangkap polisi. Jadi sebenernya TKI yg ilegal itu dulunya legal tapi karena tergiur kerjaan di luar akhirnya mereka kabur dan jadi ilegal. Memang paspor dan permit kami ditahan oleh pihak kilang. Kami cuman di kasih foto kopiannya saja. Itu terkadang jadi masalah bagi kami bila bepergian jalan-jalan keluar. Terkadang pihak polisi Malaysia seringkali bikin ulah untuk memeras kami hanya karena kami cuman bawa permit dan paspor foto kopian saja. Sebenarnya mereka itu memusuhin orang Indonesia. Emang sih tidak semuanya seperti itu.